Articles »
General » Evolusi Sistem Memory
Evolusi Sistem Memory
Posted on 2005-02-11 02:36:34 - #Hits : 6848
PENDAHULUAN
Perkembangan micro computer, atau yang lebih sering disebut dengan PC (Personal Computer)
yang sedemikian pesat tentunya tidak lepas dari kebutuhan manusia akan informasi yang harus
diolah oleh PC serta tentu saja perkembangan teknologi, khususnya teknologi perangkat keras,
perangkat lunak, serta fungsi atau algoritma yang digunakan dalam memproses informasi yang
diolah tersebut.
Masih terbekas dalam ingatan kita akan perayaan 20 tahun PC yang jatuh pada bulan Agustus 2001
yang lalu, yang apabila kita cermati saat ini kita berada pada masa dimana PC telah menjadi
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita. Jika pada awal ditemukannya, PC masih
dianggap sebagai barang mahal, kini hampir semua orang sudah memilikinya. Bisa dikatakan, orang
yang tidak mengenal komputer akan dicap sebagai orang yang gagap teknologi.
Jika pada saat itu PC yang diotaki oleh prosessor Intel 8088 hanya mampu berjalan dengan
kecepatan 4,77 MHz yang digunakan untuk menggerakkan program pengolah kata dalam pembuatan
dan editing dokumen, spreadsheet sederhana untuk mengerjakan pekerjaan akuntansi maupun bisnis,
dan program database sederhana serta sedikit program pendidikan dan game yang juga masih sangat
sederhana. Kini PC yang diotaki Intel Pentium4 mampu berlari dengan kecepatan 2GHz,
bahkan baru - baru ini Intel Corp melalui ajang Intel Developer Forum-nya, telah menunjukkan
demo prosessor Intel berkecepatan 3,5GHz! Suatu lompatan penemuan teknologi yang cukup fantastis.
Namun perkembangan kemampuan PC tidak selalu ditentukan oleh perkembangan prosessor semata.
Masih ada faktor lainnya, seperti teknologi chipset, memori, kartu VGA, perangkat media simpan,
dan sebagainya. Semua perangkat saling berkembang, berevolusi ke arah yang lebih baik untuk
bersama - sama membangun sistem PC yang tangguh.
Untuk itulah, melalui makalah ini, penulis mencoba memberikan sedikit informasi mengenai evolusi
perangkat memori pada PC. Namun sebelum melangkah pada pokok permasalahan, perlu ditegaskan
terlebih dahulu ruang lingkup pembahasan makalah ini. Evolusi memori yang penulis bahas pada
makalah ini hanya meliputi memori utama (main memory) jenis RAM (Random Access Memory) yang
digunakan pada komputer mikro (PC).
Perkembangan kemampuan prosessor yang pesat tentunya harus diimbangi dengan peningkatan
kemampuan memori. Sebagai penampung data / informasi yang dibutuhkan oleh prosessor sekaligus
sebagai penampung hasil dari perhitungan yang dilakukan oleh prosessor, kemampuan memori dalam
mengelola data tersebut sangatlah penting. Percuma saja sebuah sistem PC dengan prosessor
berkecepatan tinggi apabila tidak diimbangi dengan kemampuan memori yang sepadan.
Ketidak tepatan perpaduan kemampuan prosessor dengan memori dapat menyebabkan inefisiensi
bagi keduanya. Katakanlah kita memiliki prosessor yang mampu mengolah arus data sebanyak
100 instruksi per detiknya, sementara kita memiliki memori dengan kemampuan menyalurkan data
ke prosessor sebesar 50 instruksi per detiknya. Lalu apa yang terjadi? Sistem akan mengalami
bottleneck. Prosessor harus menunggu data dari memori. Instruksi yang seharusnya dapat dikerjakan
dalam waktu 1 detik menjadi 2 detik karena kemampuan memori yang terbatas.
EVOLUSI KEMAMPUAN
Untuk itulah, seiring dengan perkembangan kemampuan prosessor, kemampuan memori juga berkembang.
Berikut merupakan perkembangan jenis memori beserta sedikit penjelasan singkatnya.
R A M
RAM yang merupakan singkatan dari Random Access Memory ditemukan oleh Robert Dennard dan
diproduksi secara besar - besaran oleh Intel pada tahun 1968, jauh sebelum PC ditemukan
oleh IBM pada tahun 1981. Dari sini lah perkembangan RAM bermula. Pada awal diciptakannya,
RAM membutuhkan tegangan 5.0 volt untuk dapat berjalan pada frekuensi 4,77MHz, dengan waktu
akses memori (access time) sekitar 200ns (1ns = 10-9 detik).
D R A M
Pada tahun 1970, IBM menciptakan sebuah memori yang dinamakan DRAM. DRAM sendiri merupakan
singkatan dari Dynamic Random Access Memory. Dinamakan Dynamic karena jenis memori ini pada
setiap interval waktu tertentu, selalu memperbarui keabsahan informasi atau isinya.
DRAM mempunyai frekuensi kerja yang bervariasi, yaitu antara 4,77MHz hingga 40MHz.
Gambar memori DRAM.
FP RAM
Fast Page Mode DRAM atau disingkat dengan FPM DRAM ditemukan sekitar tahun 1987.
Sejak pertama kali diluncurkan, memori jenis ini langsung mendominasi pemasaran memori,
dan orang sering kali menyebut memori jenis ini "DRAM" saja, tanpa menyebut nama FPM.
Memori jenis ini bekerja layaknya sebuah indeks atau daftar isi. Arti Page itu sendiri
merupakan bagian dari memori yang terdapat pada sebuah row address. Ketika sistem
membutuhkan isi suatu alamat memori, FPM tinggal mengambil informasi mengenainya
berdasarkan indeks yang telah dimiliki. FPM memungkinkan transfer data yang lebih cepat
pada baris (row) yang sama dari jenis memori sebelumnya. FPM bekerja pada rentang frekuensi
16MHz hingga 66MHz dengan access time sekitar 50ns. Selain itu FPM mampu mengolah transfer
data (bandwidth) sebesar 188,71 Mega Bytes (MB) per detiknya.
Memori FPM ini mulai banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 286, 386 serta sedikit 486.
EDO RAM
Pada tahun 1995, diciptakanlah memori jenis Extended Data Output Dynamic Random Access Memory
(EDO DRAM) yang merupakan penyempurnaan dari FPM. Memori EDO dapat mempersingkat read cycle-nya
sehingga dapat meningkatkan kinerjanya sekitar 20 persen. EDO mempunyai access time yang cukup
bervariasi, yaitu sekitar 70ns hingga 50ns dan bekerja pada frekuensi 33MHz hingga 75MHz.
Walaupun EDO merupakan penyempurnaan dari FPM, namun keduanya tidak dapat dipasang secara
bersamaan, karena adanya perbedaan kemampuan.
Memori EDO DRAM banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 486 dan kompatibelnya serta
Pentium generasi awal.
SDRAM PC66
Pada peralihan tahun 1996 - 1997, Kingston menciptakan sebuah modul memori dimana dapat
bekerja pada kecepatan (frekuensi) bus yang sama / sinkron dengan frekuensi yang bekerja
pada prosessor. Itulah sebabnya mengapa Kingston menamakan memori jenis ini sebagai
Synchronous Dynamic Random Access Memory (SDRAM). SDRAM ini kemudian lebih dikenal sebagai
PC66 karena bekerja pada frekuensi bus 66MHz. Berbeda dengan jenis memori sebelumnya yang
membutuhkan tegangan kerja yang lumayan tinggi, SDRAM hanya membutuhkan tegangan sebesar
3,3 volt dan mempunyai access time sebesar 10ns.
Dengan kemampuannya yang terbaik saat itu dan telah diproduksi secara masal, bukan hanya
oleh Kingston saja, maka dengan cepat memori PC66 ini menjadi standar memori saat itu.
Sistem berbasis prosessor Soket 7 seperti Intel Pentium klasik (P75 - P266MMX) maupun
kompatibelnya dari AMD, WinChip, IDT, dan sebagainya dapat bekerja sangat cepat dengan
menggunakan memori PC66 ini. Bahkan Intel Celeron II generasi awal pun masih menggunakan
sistem memori SDRAM PC66.
Gambar memori SDDRAM PC66.
SDRAM PC100
Selang kurun waktu setahun setelah PC66 diproduksi dan digunakan secara masal, Intel membuat
standar baru jenis memori yang merupakan pengembangan dari memori PC66. Standar baru ini
diciptakan oleh Intel untuk mengimbangi sistem chipset i440BX dengan sistem Slot 1 yang
juga diciptakan Intel. Chipset ini didesain untuk dapat bekerja pada frekuensi bus sebesar 100MHz.
Chipset ini sekaligus dikembangkan oleh Intel untuk dipasangkan dengan prosessor terbaru Intel
Pentium II yang bekerja pada bus 100MHz. Karena bus sistem bekerja pada frekuensi 100MHz
sementara Intel tetap menginginkan untuk menggunakan sistem memori SDRAM, maka dikembangkanlah
memori SDRAM yang dapat bekerja pada frekuensi bus 100MHz. Seperti pendahulunya PC66, memori
SDRAM ini kemudian dikenal dengan sebutan PC100.
Dengan menggunakan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC100 mempunyai access time
sebesar 8ns, lebih singkat dari PC66. Selain itu memori PC100 mampu mengalirkan data
sebesar 800MB per detiknya.
Hampir sama dengan pendahulunya, memori PC100 telah membawa perubahan dalam sistem komputer.
Tidak hanya prosessor berbasis Slot 1 saja yang menggunakan memori PC100, sistem berbasis
Soket 7 pun diperbarui untuk dapat menggunakan memori PC100. Maka muncullah apa yang disebut
dengan sistem Super Soket 7. Contoh prosessor yang menggunakan soket Super7 adalah AMD K6-2,
Intel Pentium II generasi akhir, dan Intel Pentium II generasi awal dan Intel Celeron II generasi awal.
Gambar memori SDDRAM PC100.
DR DRAM
Pada tahun 1999, Rambus menciptakan sebuah sistem memori dengan arsitektur baru dan revolusioner,
berbeda sama sekali dengan arsitektur memori SDRAM.Oleh Rambus, memori ini dinamakan Direct
Rambus Dynamic Random Access Memory. Dengan hanya menggunakan tegangan sebesar 2,5 volt,
RDRAM yang bekerja pada sistem bus 800MHz melalui sistem bus yang disebut dengan Direct
Rambus Channel, mampu mengalirkan data sebesar 1,6GB per detiknya! (1GB = 1000MHz).
Sayangnya kecanggihan DRDRAM tidak dapat dimanfaatkan oleh sistem chipset dan prosessor
pada kala itu sehingga memori ini kurang mendapat dukungan dari berbagai pihak. Satu lagi
yang membuat memori ini kurang diminati adalah karena harganya yang sangat mahal.
Gambar memori DR DRAM.
RDRAM PC800
Masih dalam tahun yang sama, Rambus juga mengembangkan sebuah jenis memori lainnya dengan
kemampuan yang sama dengan DRDRAM. Perbedaannya hanya terletak pada tegangan kerja yang
dibutuhkan. Jika DRDRAM membutuhkan tegangan sebesar 2,5 volt, maka RDRAM PC800 bekerja
pada tegangan 3,3 volt. Nasib memori RDRAM ini hampir sama dengan DRDRAM, kurang diminati,
jika tidak dimanfaatkan oleh Intel.
Intel yang telah berhasil menciptakan sebuah prosessor berkecepatan sangat tinggi membutuhkan
sebuah sistem memori yang mampu mengimbanginya dan bekerja sama dengan baik. Memori jenis SDRAM
sudah tidak sepadan lagi. Intel membutuhkan yang lebih dari itu. Dengan dipasangkannya Intel
Pentium4, nama RDRAM melambung tinggi, dan semakin lama harganya semakin turun.
Gambar memori RDRAM PC800.
SDRAM PC133
Selain dikembangkannya memori RDRAM PC800 pada tahun 1999, memori SDRAM belumlah ditinggalkan
begitu saja, bahkan oleh Viking, malah semakin ditingkatkan kemampuannya. Sesuai dengan namanya,
memori SDRAM PC133 ini bekerja pada bus berfrekuensi 133MHz dengan access time sebesar 7,5ns
dan mampu mengalirkan data sebesar 1,06GB per detiknya. Walaupun PC133 dikembangkan untuk
bekerja pada frekuensi bus 133MHz, namun memori ini juga mampu berjalan pada frekuensi
bus 100MHz walaupun tidak sebaik kemampuan yang dimiliki oleh PC100 pada frekuensi tersebut.
Gambar memori SDRAM PC133.
SDRAM PC150
Perkembangan memori SDRAM semakin menjadi - jadi setelah Mushkin, pada tahun 2000 berhasil
mengembangkan chip memori yang mampu bekerja pada frekuensi bus 150MHz, walaupun sebenarnya
belum ada standar resmi mengenai frekunsi bus sistem atau chipset sebesar ini. Masih dengan
tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC150 mempunyai access time sebesar 7ns dan mampu
mengalirkan data sebesar 1,28GB per detiknya.
Memori ini sengaja diciptakan untuk keperluan overclocker, namun pengguna aplikasi game
dan grafis 3 dimensi, desktop publishing, serta komputer server dapat mengambil keuntungan
dengan adanya memori PC150.
Gambar memori SDRAM PC150.
DDR SDRAM
Masih di tahun 2000, Crucial berhasil mengembangkan kemampuan memori SDRAM menjadi dua kali lipat.
Jika pada SDRAM biasa hanya mampu menjalankan instruksi sekali setiap satu clock cycle
frekuensi bus, maka DDR SDRAM mampu menjalankan dua instruksi dalam waktu yang sama. Teknik yang
digunakan adalah dengan menggunakan secara penuh satu gelombang frekuensi. Jika pada SDRAM biasa
hanya melakukan instruksi pada gelombang positif saja, maka DDR SDRAM menjalankan instruksi baik
pada gelombang positif maupun gelombang negatif. Oleh karena dari itu memori ini dinamakan
DDR SDRAM yang merupakan kependekan dari Double Data Rate Synchronous Dynamic Random Access Memory.
Dengan memori DDR SDRAM, sistem bus dengan frekuensi sebesar 100 - 133 MHz akan bekerja secara
efektif pada frekuensi 200 - 266 MHz. DDR SDRAM pertama kali digunakan pada kartu grafis
AGP berkecepatan ultra. Sedangkan penggunaan pada prosessor, AMD ThunderBird lah yang
pertama kali memanfaatkannya.
Gambar memori DDR SDRAM.
EVOLUSI MODUL
Selain mengalami perkembangan pada sisi kemampuan, teknik pengolahan modul memori juga dikembangkan.
Dari yang sederhana yaitu SIMM sampai RIMM. Berikut penjelasan singkatnya.
S I M M
Kependekan dari Single In-Line Memory Module, artinya modul atau chip memori ditempelkan pada
salah satu sisi sirkuit PCB. Memori jenis ini hanya mempunyai jumlah kaki (pin) sebanyak 30 dan 72 buah.
SIMM 30 pin berupa FPM DRAM, banyak digunakan pada sistem berbasis prosessor 386 generasi akhir
dan 486 generasi awal. SIM 30 pin berkapasitas 1MB, 4MB dan 16MB.
Sedangkan SIMM 70 pin dapat berupa FPM DRAM maupun EDO DRAM yang digunakan bersama prosessor
486 generasi akhir dan Pentium. SIMM 70 pin diproduksi pada kapasitas 4MB, 8MB, 16MB, 32MB, 64MB dan 128MB.
Gambar memori SIMM.
D I M M
Kependekan dari Dual In-Line Memory Module, artinya modul atau chip memori ditempelkan pada
kedua sisi PCB, saling berbalikan. Memori DIMM diproduksi dalam 2 bentuk yang berbeda, yaitu
dengan jumlah kaki 168 dan 184.
DIMM 168 pin dapat berupa Fast-Page, EDO dan ECC SDRAM, dengan kapasitas mulai dari 8MB,
16MB, 32MB, 64MB dan 128MB. Sementara DIM 184 pin berupa DDR SDRAM.
Gambar memori DIMM.
SODIMM
Kependekan dari Small outline Dual In-Line Memory Module. Memori ini pada dasarnya sama
dengan DIMM, namun berbeda dalam penggunaannya. Jika DIMM digunakan pada PC, maka SO DIMM
digunakan pada laptop / notebook.
SODIMM diproduksi dalam dua jenis,jenis pertama mempunyai jumlah kakai sebanyak 72,
dan satunya berjumlah 144 buah
Gambar memori SODIMM 72 pin.
Gambar memori SODIMM 144 pin.
RIMM / SORIMM
RIMM dan SORIMM merupakan jenis memori yang dibuat oleh Rambus. RIMM pada dasarnya sama dengan
DIMM dan SORIMM mirip dengan SODIMM.
Karena menggunakan teknologi dari Rambus yang terkenal mengutamakan kecepata, memori ini jadi
cepat panas sehingga pihak Rambus perlu menambahkan aluminium untuk membantu melepas panas
yang dihasilkan oleh memori ini.
Gambar memori RIMM.
Gambar memori SORIMM.
KESIMPULAN
Jika dicermati, perkembangan memori mengarah pada peningkatan kemampuan memori dalam
mengalirkan data baik dari dan ke prosessor maupun perangkat lain. Baik itu peningkatan
access time maupun lebar bandwidth memori.
Selain itu, peningkatan kapasitas memori juga berkembang. Jika dulu, dengan sistem 8088,
memori 1MB dalam satu keping memori sudah sangat mencukupi, kini bahkan Visipro membuat
kapasitas memori sebesar 512MB dalam satu kepingnya!
Yang tidak kalah berkembang adalah adanya kecenderungan penurunan tegangan kerja yang
dibutuhkan oleh memori untuk bekerja secara optimal.
TANGGAPAN
Pemilihan terhadap jenis memori yang akan digunakan sangatlah penting mengingat memori
merupakan komponen utama pada PC. Pemilihan ini hendaklah disesuaikan dengan prosessor
yang digunakan, seri chipset motherboard, dan kebutuhan penggunaan.
Memori RDRAM buatan Rambus saat ini memang yang terbaik. Namun memori ini hanya dapat
bekerja pada chipset motherboard berbasis Pentium4 saja, yang tentunya untuk ukuran
saat ini, harganya masih terasa sangat mahal. Memang baru - baru ini Intel telah
membuat chipset baru dimana memungkinkan Pentium4 bekerja dengan memori SDRAM. Hal ini
memang dapat menekan harga secara signifikan, namun dari segi performa akan sangat berbeda sekali.
Alternatif yang lebih bijak adalah dengan menggunakan memori DDR SDRAM. Saat ini harga
memori DDR SDRAM hanya terpaut sedikit dengan SDRAM. Untuk prosessor, DDR SDRAM lebih
baik dipasangkan dengan AMD ThunderBird. Harga prosessor ini lebih murah dari Pentium III,
namun mempunyai kemampuan yang setara, bahkan mungkin malah mengungguli Pentium4.
REFERENSI
- Kingston Technology, The Ultimate Memory Guide, www.kingston.com
- Arnold, Eric A. , Memory Types, http://home.cfl.rr.com/bjp/eric/